Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
SAINS & TEKNOLOGI

BMKG: Cuaca Malam Pergantian Tahun Diprediksi Kondusif, Tanpa Cuaca Ekstrem

journalist-avatar-top
By
Monday, December 30, 2024 22:49
2
bmkg_cuaca_malam_pergantian_tahun_diprediksi_kondusif_tanpa_cuaca_ekstrem

Bmkg Cuaca Malam Pergantian Tahun Diprediksi Kondusif Tanpa Cuaca Ekstrem

Indocafe

Jakarta, MISTAR.ID

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi malam pergantian tahun 2024 ke 2025 di Indonesia akan berlangsung tanpa cuaca ekstrem. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa hasil pantauan terkini menunjukkan kondisi cuaca cenderung kondusif.

“BMKG memastikan bahwa cuaca pada malam pergantian tahun, insya Allah, akan lebih kondusif. Jika tidak ada fenomena mendadak di luar prediksi, pergantian tahun akan aman dari cuaca ekstrem,” kata Dwikorita dalam konferensi pers virtual, Minggu (29/12/24) malam yang dilansir dari CNN.

Dwikorita menjelaskan, pada awal Desember, Indonesia sempat terpengaruh oleh fenomena cold surge atau seruakan dingin dari dataran tinggi Siberia. Fenomena ini sebelumnya pernah menyebabkan banjir besar di Jakarta dan sekitarnya saat pergantian tahun 2019 ke 2020.

Baca juga: BMKG Imbau Pelancong Tetap Waspadai Hujan Disertai Petir di Danau Toba

Namun, berdasarkan pemantauan terkini, seruakan dingin terhambat oleh munculnya bibit-bibit siklon dan badai tropis di perairan Laut China Selatan, termasuk badai tropis Pabuk.

“Bibit siklon dan low pressure area di Laut China Selatan menghalangi aliran massa udara dari monsun Asia dan seruakan dingin menuju wilayah Indonesia bagian barat. Ini menyebabkan pelemahan aliran udara tersebut,” jelasnya.

Selain itu, BMKG mencatat pergeseran fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) dari wilayah Indonesia juga menjadi faktor penting. Fenomena ini sebelumnya memicu pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

Baca juga: Mengapa Burung Berbahaya bagi Penerbangan? Simak Penjelasan Pakar

Per 28 Desember, MJO terpantau berada di fase 7 (Western Pacific) yang kurang berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di Indonesia. Dengan demikian, aktivitas hujan lebat yang dipicu oleh fenomena ini telah berkurang signifikan.

“MJO kini bergerak ke Samudra Pasifik, mengurangi potensi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia,” ujar Dwikorita.

Meskipun cuaca ekstrem diprediksi tidak terjadi, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk waspada dan terus memantau informasi terkini, terutama bagi mereka yang merayakan malam pergantian tahun di luar rumah.

“Cuaca saat ini semakin kompleks dan tidak pasti, salah satunya akibat perubahan iklim. Kami minta masyarakat tetap berhati-hati dan mengikuti pembaruan dari BMKG,” pungkasnya. (cnn/hm25)

journalist-avatar-bottomAnita Sinuhaji